ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI PADA ARTIKEL YAHOO
Diduga telah dicabuli, balita harus jalani operasi di
RS
MERDEKA.COM. (1) SA, balita perempuan berusia empat tahun diduga
dicabuli orang tak dikenal di sebuah kebun tak jauh dari rumahnya, di Desa
Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (9/3) dini hari. (2)
Kasus yang telah dilaporkan ke Polsek Menes ini menguat karena korban mengalami
luka serius pada alat kelaminnya hingga harus menjalani operasi di RSUD
Serang.
(3) Dari pengakuan kakek korban, Maman (52), kejadian itu bermula ketika korban ditemukan oleh warga di kebun belakang rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. (4) Korban, ditemukan sedang menangis dengan kondisi tidak mengenakan pakaian. (5) Padahal, sebelumnya korban tidur bersama dengan keluarganya.
(6) "Awalnya warga mendengar suara tangisan bocah. (7) Saat dicek ternyata itu cucu saya sedang nangis di kebun belakang rumah," ungkap Maman, saat ditemui di RSUD Serang, Selasa (12/3).
(8) Pihak keluarga tidak menyangka SA telah dicabuli. (9) Namun, dugaan korban telah dicabuli muncul setelah korban mengeluh sakit saat buang air.
(10) "Dia ngeluh sama ibunya saat buang air sakit, ternyata setelah dicek kelaminnya berdarah. (11) Langsung saat itu dibawa ke klinik terdekat, ternyata harus dioperasi dan dibawa ke RSUD Serang. (12) Operasi sudah satu kali, tapi kata dokter mau dioperasi lagi," jelas Maman.
(13) Salah seorang warga yang menemukan korban, Satiah (43) mengaku, menemukan korban bersama warga lainnya setelah mendengar suara tangisan korban. (14) Saat ditemukan korban hanya mengenakan baju, tanpa menggunakan celana. (15) Korban ditemukan berjarak sekitar seratus meter dari tempat tinggalnya.
(16) "Pertama mendengar suara tangisan, pas di temuin ternyata korban. (17) Dalam keadaan sudah tidak mengenakan celana," ujar Satiah.
(18) Hingga kini SA masih berbaring lemas di ruang khusus Kusuma Wijaya, RSDUD Serang, ditemani ibunya, setelah menjalani operasi di bagian kelaminnya. (19) Pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Menes.
(20) Pihak keluarga berharap petugas dapat segera menangkap orang yang telah tega menculik dan menyetubuhi korban.
(3) Dari pengakuan kakek korban, Maman (52), kejadian itu bermula ketika korban ditemukan oleh warga di kebun belakang rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. (4) Korban, ditemukan sedang menangis dengan kondisi tidak mengenakan pakaian. (5) Padahal, sebelumnya korban tidur bersama dengan keluarganya.
(6) "Awalnya warga mendengar suara tangisan bocah. (7) Saat dicek ternyata itu cucu saya sedang nangis di kebun belakang rumah," ungkap Maman, saat ditemui di RSUD Serang, Selasa (12/3).
(8) Pihak keluarga tidak menyangka SA telah dicabuli. (9) Namun, dugaan korban telah dicabuli muncul setelah korban mengeluh sakit saat buang air.
(10) "Dia ngeluh sama ibunya saat buang air sakit, ternyata setelah dicek kelaminnya berdarah. (11) Langsung saat itu dibawa ke klinik terdekat, ternyata harus dioperasi dan dibawa ke RSUD Serang. (12) Operasi sudah satu kali, tapi kata dokter mau dioperasi lagi," jelas Maman.
(13) Salah seorang warga yang menemukan korban, Satiah (43) mengaku, menemukan korban bersama warga lainnya setelah mendengar suara tangisan korban. (14) Saat ditemukan korban hanya mengenakan baju, tanpa menggunakan celana. (15) Korban ditemukan berjarak sekitar seratus meter dari tempat tinggalnya.
(16) "Pertama mendengar suara tangisan, pas di temuin ternyata korban. (17) Dalam keadaan sudah tidak mengenakan celana," ujar Satiah.
(18) Hingga kini SA masih berbaring lemas di ruang khusus Kusuma Wijaya, RSDUD Serang, ditemani ibunya, setelah menjalani operasi di bagian kelaminnya. (19) Pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Menes.
(20) Pihak keluarga berharap petugas dapat segera menangkap orang yang telah tega menculik dan menyetubuhi korban.
Sumber:
Merdeka.com
Kohesi
dan koherensi pada berita atau artikel “Diduga
Telah Dicabuli, Balita Harus Jalani Operasi Di RS ”
·
Pada kalimat (1) dan (2) yang
berhubungan antara kohesi terdapat pada SA, balita perempuan berumur empat
tahun, diduga menjadi korban pencabulan. Terdapat pada artikel diatas yang
ditandai dengan garisbawah. Piranti kohesi terdapat pada korban yang mengacu
kepada SA, balita berumur empat tahun. Sedangkan koherensi terjadi pada kalimat
(1) dan (2) yang saling berkaitan dan mempunyai kesatuan makna.
·
Pada
kalimat (3), (4) dan (5) kohesi terdapat pada pengulangan kata ‘korban’ dan ada
piranti konjungsi pada bagian piranti konjungsi waktu ditandai sebelum
ditemukan, korban tidur bersama keluarganya. Sedangkan koherensi terjadi dan
saling berkaitan antarkalimat.
·
Pada
kalimat (6) dan (7) kohesi terdapat bagian referensi katafora, yaitu pronominal
enklitik yang terdapat pada kata ‘awalnya’ yang mengacu kepada warga. Sedangkan
koherensi terjadi saat warga mendengar suara tangisan bocah, kemudian dicek dan
ternyata bocah yang merupakan korban berada di kebun belakang rumah sedang
menangis.
·
Pada
kalimat (8) dan (9), kohesi pada nama “SA” yang mengacu kepada ‘korban’ yang
dicurigai keluarga mengalami pencabulan setelah korban mengaku kesakitan saat
buang air kecil. Sedangkan koherensi tidak terjadi pada kalimat (8) dan (9).
·
Pada
kalimat (10), (11) dan (12) kohesi terjadi pada bagian referensi katafora,
yaitu pronominal enklitik pada ‘ibu(-nya) yang mengacu kepada ‘dia’ yaitu SA si
korban. Serta terjadinya pengulangan kata ‘operasi’ pada kalimat (11) dan (12).
Sedangkan koherensi saling berkaitan antarkalimat, terbukti pada saat SA
kesakitan saat buang air kecil dan berdarah, langsung dibawa ke klinik dan
dirujuk ke RS untuk dioperasi.
·
Pada
kalimat (13), (14) dan (15) kohesi terdapat pada pengulangan kata ‘warga’ dan
‘korban’. Sedangkan koherensinya saling berkaitan antarkalimat.
·
Pada
kalimat (16) dan (17) kohesi terdapat pada ‘suara tangisan’ yang mengacu kepada
‘korban’. Sedangkan koherensi penjelasanya saling berkaitan dalam kesatuan
makna.
·
Pada
kalimat (18), (19) dan (20) kohesi terdapat pada penjelasan ‘ibunya’ yang
mengacu kepada “SA”. Sedangkan koherensi terjadi dan saling berkaitan
antarkalimat (18), (19) dan (20).
Simpulan: secara keseluruhan
artikel ini sudah baik karena adanya kohesi dan koherensi yang saling
berhubungan dan berkaitan baik antarkalimat maupun antarparagraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar